Seri Legenda Ponorogo (babad 6)
LEGENDA CINTA TERLARANG GOLAN-MIRAH KABUPATEN PONOROGO
Info Admin:
1. Cerita ini adalah cerita legenda, kami posting kembali karena banyaknya permintaan pembaca yang belum sempat membacanya
2. Tulisan ini semata untuk mengetahui khazanah budaya, penerimaan dan penilaian akan kebenaran kami serahkan kepada masing masing pembaca. Hal yang berkaitan dengan perbedaan penafsiran dari sudut pandang keagamaan mohon tidak dijadikan bahan perdebatan dalam forum ini
3. Cerita legenda selalu mempunyai banyak versi,versi yang kami tulis berdasar wawancara dengan modin (kaur keagamaan) dusun Mirah,dan petugas KUA Kec Sukorejo untuk keperluan skripsi di tahun 2010.
5 Kilometer ke arah barat pusat kota Ponorogo, terdapat sebuah legenda yang sangat terkenal. Warga 2 dusun yakni Golan dan Mirah sudah ratusan tahun dilarang saling menikah. Sampai saat ini pantangan ini belum ada yang melanggar. Data yang kami telusuri di KUA setempat juga menemukan hal yang sama. Belum pernah ada warga dua dusun ini yang saling menikahi.
Selain pernikahan, terdapat kepercayaan bahwa alam dua desa inipun tidak mau disatukan. Penduduk percaya bahwa siapa saja membawa sebutir batu atau sepotong ranting dari desa Golan akan bingung dan tidak bisa keluar jika membawanya masuk ke desa Mirah,demikian juga sebaliknya.
Fenomena yang lebih unik, di kawasan barat Ponorogo bukanlah hal yang aneh jika ada hajatan pernikahan, panitia mengumumkan lewat pengeras suara agar warga dua desa ini tidak datang dan duduk bersamaan dalam satu tempat karena selama apapun nasi ditanak atau sayuran dimasak tidak akan bisa matang sebelum salah satu dari mereka berpisah.
BAGAIMANA LEGENDA INI BERAWAL MULA,INILAH KISAHNYA
Warok Onggolono,salah
Joko Lancur yang tak sengaja melihat kecantikan putri Ki Ageng Mirah kemudian gandrung kapirangu (bahasa ini khas masyarakat Jawa/Ponorogo jaman dahulu, artinya adalah jatuh cinta setengah mati yang membuat tidak enak makan dan tak bisa tidur)
Joko Lancur pun memohon kepada ayahnya agar melamar putri Ki Ageng Mirah. Sebenarnya warok Onggolono keberatan karena mereka berbeda agama dan keyakinan. Warok Onggolono masih memegang teguh agama lama,sementara Ki Ageng Mirah memeluk agama Islam. Tapi demi cinta orang tua kepada anak,dengan berat hati warok Onggolonopun datang melamar.
Ki Ageng Mirah yang menerima lamaran warok Onggolonopun bingung. Di satu sisi dia dan warok Onggolono berteman baik,di sisi lain mereka berbeda agama. Karena dalam adat Jawa menolak permintaan secara langsung di anggap merupakan penghinaan dan tantangan,maka secara halus Ki Ageng Mirah menerima dengan syarat yang secara akal sehat sangat sulit dipenuhi
1. Sawah di dusun Mirah diairi dalam waktu semalam
2. Mas kawin isi lumbung berupa padi dan kedelai yang bisa berjalan sendiri tanpa diangkut orang
Sebagai warok sakti,permintaa
Ki Ageng Mirah yang melihat rombongan datang lalu bermunajat kepada Allah dan melihat bahwa yang terjadi adalah akibat ilmu ghaib dari warok Honggolono.
Sesampai di depan rombongan,Ki Ageng Mirah mengeluarkan ucapan sambil mengeluarkan kesaktianya..”m
Warok Onggolono yang tidak kuasa menahan marah,lalu berteriak..”kak
Kedua rombongan pengantin inipun geger dan langsung menghunus senjata..namun sesaat sebelum pecah pertumpahan darah..mereka dikejutkan suara ghaib yang tidak nampak wujudnya berseru keras..”wis kersane Gusti Golan lan Mirah ora bakal jejodonan selawase’ (sudah kehendak Yang Kuasa, Golan dan Mirah tidak berjodoh untuk selamanya).
Kedua rombongan lalu pulang ke rumah masing masing dan berpesan kepada anak keturunanya agar tidak saling menikah ataupun menyimpan damen dan titen . Demikianlah cerita Legenda Cinta Terlarang tersebut berawal.
Muhammad Hamka Arifin
Sumber : FB setenpo
No comments:
Post a Comment