Cabai (Capsicum annuum) merupakan salah satu komoditas sayuran
dan bumbu masak yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Ada
banyak sekali varian cabai yang biasa dibudidayakan petani.
Selain varietas asli Indonesia, banyak juga petani membudidayakan
varian cabai dari luar negeri. Salah satunya adalah cabai willies atau
peter pepper.
Cabai bernama ilmiah Capsicum annuum var annuum ini banyak ditemukan
di Louisiana dan Texas, Amerika Serikat (AS). Cabai ini sangat terkenal
karena bentuknya seperti penis. Bahkan, salah satu majalah tanaman
Amerika menjulukinya sebagai tumbuhan paling porno di dunia.
Nah, kini, cabai peter pepper sudah mulai dikembangkan di Indonesia
sejak beberapa tahun terakhir. Anank Satriyo merupakan salah seorang
petani asal Yogyakarta yang menekuni usaha budidaya cabai peter pepper.
Anank tertarik membudidayakan cabai jenis ini karena banyak
peminatnya. "Peminat cabai ini merupakan kolektor tanaman," ujarnya.
Daya tariknya terletak pada bentuknya yang unik, menyerupai penis.
Di Indonesia sendiri, cabai peter pepper masih tergolong langka dan
sulit ditemukan di pasar. Anank sendiri hanya menjual biji cabai peter
pepper buat dijadikan benih.
Ia menjual biji cabai itu dengan harga Rp 25.000 per paket. Setiap
paket berisi empat sampai lima biji saja. Biji cabai diambil dari pohon
induk yang ditanam di lahan miliknya.
Dalam sebulan, Anank bisa menjual ratusan paket biji cabai dengan
omzet Rp 10 juta. Dipasarkan lewat internet, konsumennya tersebar di
pelbagai daerah di Indonesia.
Anank bilang tidak memiliki banyak pesaing lantaran memang penjual
biji cabai peter pepper masih tergolong sedikit. Di sisi lain, para
kolektor tanaman unik dan langka terus memburu cabai terporno ini.
Pemain lainnya yang juga menekuni bisnis ini adalah Louise di
Surabaya yang mengusung merek usaha Jocelynmart. Louise telah
membudidayakan peter pepper sejak pertengahan 2010.
Ia mengakui, di Indonesia, mulai banyak yang meminati jenis cabai
ini. "Orang banyak membeli karena bentuknya yang unik," tuturnya.
Awalnya, Louise mengimpor benih langsung dari AS. Namun, belakangan
ia mulai membudidayakan sendiri buat diambil benihnya. Bila hasil
budidayanya belum mencukupi permintaan, barulah ia mengimpor benih
tersebut.
Dalam sebulan, Louise bisa menjual 100 pak bibit peter pepper. Setiap
pak berisi lima bibit dan dibanderol seharga Rp 30.000. Cabai ini
sendiri sebenarnya bisa dipakai buat bumbu masak seperti cabai pada
umumnya.
Tingkat kepedasannya 10.000 - 23.000 skala scoville atau lebih pedas
dari cabai merah yang tingkat kepedasannya 7.000 skala scoville. Â Â
      Â
(Bersambung)
Sumber : http://peluangusaha.kontan.co.id
Anda punya usaha pingin lancar dan cepat kaya,kami punya solusinya.pesugihan/dana ghaib penglarisan usaha anda...ini murni tanpa tumbal apapun,minat hubungi KYAI AMAT:0823-4868-2574.🐭Klik Pesugihan Disini🐭
ReplyDelete