Sunday 11 May 2014

RSUD DR. HARJONO KAB. PONOROGO

RSUD milik pemerintah Kabupaten Ponorogo yg baru ini terletak di Jalan Ponorogo - Pacitan, sebelah barat jalan terletak sekitar dua kilometer dari Alun-alun ke arah Selatan (Pacitan) setelah Jembatan. Berikut ini foto-fotonya.

Add caption

Saturday 10 May 2014

Babad Ponorogo 4

Seri Sejarah Ponorogo

Asal Mula Nama Kota Ponorogo
( Perjalanan Sejarah Sejak Era Wengker, Bantarangin Hingga Ponorogo)

Kemajuan teknologi dan perkembangan jaman, seringkali membuat kita asing dari akar budaya kita sendiri. Salah satu hal yang sering “lepas” dari perhatian kita adalah sejarah asal usul dan makna kota kelahiran kita.

 Babad Ponorogo 3



 Foto Ilustrasi
Seri Babad Ponorogo,

Batoro Katong Belajar Memahami Sifat Orang Wengker (Ponorogo) Kepada Ki Ageng Mirah

Batoro Katong: Oh bapak Kyai, saya ini orang baru disini, ibarat tanpa ilmu tanpa laku, mohon bimbinglah saya bapak

Babad  Ponorogo 2

Misteri Klampis Ireng.

Info admin: liputan ini adalah liputan jurnalistik, hal terkait perbedaan sisi pandang dari sudut keagamaan mohon tidak dijadikan perdebatan di forum ini, atas kesadaranya kami ucapkan terima kasih.

Mistis, itulah kesan pertama bagi warga Ponorogo saat mendengar nama Klampis Ireng. Nama Klampis Ireng kian santer disebut setelah shooting sebuah acara misteri TV Swasta di tempat tersebut gagal karena 2 buah kamera video meledak. Tertarik mengenai hal ini, tim admin SETENPO datang ke tempat tersebut

Babad Ponorogo 1

Seri Babad Ponorogo, Ponorogo Di Era Belanda.


https://m.ak.fbcdn.net/photos-g.ak/hphotos-ak-prn1/t1.0-0/1601092_678921898831494_253668545_n.jpg
Sadhumuk Batuk Sanyari Bumi, Dibelani Tekan Pati.
(Kisah Raden Martopuro Membunuh Asisten Residen Belanda)

Di kawasan Bungkal, ada seorang tokoh bernama Raden Martopuro . Beliau masih keturunan (cucu buyut) bupati Ponorogo ke 13 yaitu Raden Suradiningrat. Sejak remaja dalam darah Raden Martopuro bergolak rasa benci kepada Belanda yang dinilainya sewenang wenang terhadap bangsanya. Ketika pecah Perang Diponegoro, Raden Martopuro bergabung dengan Gusti Kanjeng Jimat Pacitan yang di ikutinya sejak remaja untuk melawan Belanda.