Seri Babad Ponorogo 8
Kisah Demang Ronggoniti Yang Dikutuk Menjadi Buaya
Ketika Ponorogo dipimpin Adipati Suradiningrat,y
Di desa Keniten ada seorang demang sakti bernama Ronggoniti,kele
Demang Ronggoniti menyusuri Sungai Juranggandul Kadipaten lalu dengan ilmunya menggangsir tanah hinggga berlubang dan masuk ke wilayah Kadipaten, lubang yang dia gali masih ada dan dinamakan Sebrumbung.
Setelah bokor emas di curi, Kadipaten menjadi geger, Patih Tambakboyo berpura pura mencari dan memberi tahu bahwa yang mencuri adalah demang Ronggoniti. Adipati Suradiningrat lalu berangkat ke Keniten diantar 2 putranya menyamar menjadi rakyat biasa
Sesampai di Keniten,Adipati
Merasa malu, Ronggoniti memberi perintah para jagoan yang berada di rumahnya untuk membunuh Adipati Suradiningrat. Pedang berkelebatan menuju Adipati,namun tak satupun yang melukai tubuhnya. Kedua anak Adipati lalu ganti menyerang para jagoan pengawal Ronggoniti hingga terjadi pertumpahan darah.
Karena merasa malu, Ronggoniti melompat ke sebuah beji (sumber air) dan menghilang. Adipati menunggu di tepi Beji hingga tiba waktu sholat Dhuhur. Ketika ditinggal sholat,tongkat Adipati hilang. Adipati lalu berkata” Ronggoniti,aku tau ini ulahmu…semoga tongkatku menjadi ekormu.”
Ronggoniti yang belum sadar apa yang terjadi berteriak menantang adipati berduel. Adipati Suradiningrat lalu berkata” Ronggoniti,coba
Dengan merangkak,Rongg
Tempat Demang Ronggoniti menjadi buaya dinamakan Sebokor,terleta
Referensi: Buku Babad Ponorogo Bab II Halaman 26.Tulisan ini kami susun dari naskah asli berbahasa Jawa,ada sedikit penyuntingan namun insyaallah tidak merubah point tulisan.
Info admin: Tim admin menulis berdasar naskah,sedangka
Adapun tempat bernama Sebrumbung memang ada dan terdapat jalan seperti terowongan yang menurut penduduk bekas galian Demang Ronggoniti, terletak di Sebrumbung Kelurahan Kadipaten,kuran
Muhammad Hamka Arifin.
Sumber : FB Stenpo
Foto: ilustrasi dari internet.
No comments:
Post a Comment