Sunday 13 July 2014

 Seri Babad Ponorogo 5

Kyai Ageng Muslim/Ki Ageng Mirah

Di sebelah timur desa Golan, ada sebuah dusun bernama Mirah masuk desa Nambangrejo kecamatan Sukorejo. Disebut Mirah karena orang yang membangun desa tersebut bernama Ki Ageng Muslim mempunyai seorang anak yang sangat cantik bernama Mirah.



Setelah wilayahnya menjadi ramai, maka Ki Muslim menjadi sesepuh desa, berjuluk Kyai Ageng Mirah. Kyai Ageng berwatak sabar, bersih hatinya, lurus budi pekertinya. Semua orang mencintai, segan dan menyayangi lahir dan batin.

Anak kecil diajarkan mengaji. Terhadap yang tua diajarkan ilmu kesempurnaan hidup. Ingin memperkenalkan Islam awalnya susah diterima, maka diajarkanlah ilmu tua yaitu ilmu Sangkan Paraning Dumadi (darimana dan kemana arah penciptaan manusia) yang akhirnya sampai kepada ilmu agama

Mengakui adanya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, menjalankan perintah dan,menjauhi tindakan buruk yang menjadi laranga NYA. Manusia diajarkan untuk tahu darimana asalnya , kemana arah tujuanya, apa kewajiban di dunia dan akhiratnya, Kemana arah perjalanan ruh nya nanti setelah mati dan apa yang akan menjadi bekalnya.

Selain mengajarkan ilmu agama, Kyai Ageng Mirah juga rajin bertirakat tapa brata,berfikir bagaimana mengembangkan agama Islam di tempatnya

Kyai Ageng Mirah adaalh putra tokoh ulama besar Ki Ageng Gribig. Ki Ageng Mirah sampai di daerahnya yang baru karena mencari ayahnya yang sedang mengembara.

Sumber : Babad Ponorogo,Jilid I Hal 17. Tulisan asli berbahasa Jawa,kami terjemahkan dan sedikit kami sunting,insyaal
lah tidak merubah point utama cerita.

Foto: ilustrasi, Grebeg Maulud di Ponorogo.
 https://m.ak.fbcdn.net/photos-g.ak/hphotos-ak-xpa1/t1.0-0/1185599_683499115040439_1939026683_n.jpg

No comments:

Post a Comment