Seri Babad Ponorogo 19
Kabupaten Mernung (Sejarah Pasar Legi Dan Pusat Kota Ponorogo Saat Ini)
Kawasan pusat kota Ponorogo dahulu terletak di Pasar Pon, kemudian berpindah ke lokasi saat ini yang pada mulanya disebut Kabupaten Mernung. Bagaimana kisahnya, inilah yang tertulis di buku Babad Ponorogo.
Seteleh Tumenggung Surodiningrat meninggal,keada
Sri Sunan Pakubuwono dari Surakarta yang membawahi Ponorogo saat itu kemudian mengirim utusan untuk mencari jalan keluar konflik. Utusan tersebut bernama Raden Tumenggung Wiryodingrat.
Kedatangan Raden Tumenggung Wiryodingrat ternyata belum bisa menenangkan keadaan, maka Raden Tumenggung Wiryodingrat membuat rumah kurang lebih 4 KM dari pusat kota lama (Pasar Pon) ke arah barat, sekarang masuk kelurahan Mangkujayan.
Karena kota lama tidak tentram, rakyat banyak yang pindah ke sekitar Mangkujayan kemudian kawasan sekitarnya menjadi ramai, terlebih setelah di buat pasar. Pasar tersebut awalnya dinamakan pasar Mernung berasal dari kata Bernung. Orang kemudian berkata kabupaten pindah ke barat, namun sebenarnya Mernung bukan pusat pemerintahan tapi pusat ekonomi.
Bernung adalah kulit buah maja yang dibuang isinya, dilubangi dan digunakan sebagai tempat untuk membawa air. Dalam adat Jawa,huruf B dan M di anggap satu jenis sehingga bisa saling ditukar. Kata Bernung kemudian berubah menjadi Mernung. Sebelah utara Pasar Mernung dulu ada sumber air yang jernih dinamakan Jembangan terletak di Banyudono. Orang di Pasar Legi dahulu jika mencari air maka pergi ke tempat tersebut.
Karena hari pasaranya adalah hari Legi, maka Pasar Mernung kemudian disebut pula Pasar Legi. Seiring perkembangan jaman, maka lahirlah keputusan untuk memindahkan pusat kota ke tempat yang sekarang ini berpindah dari Kota Lama di Pasar Pon pada tahun 1837.
Referensi.: Babad Ponorogo Bab IV halaman 2.
Ket foto: 1.Suasana Pasar Legi saat ini 2.Gedung PEMKAB Ponorogo.
No comments:
Post a Comment